Di
tempat ini, di buku ini akan kutulis semuanya, lembaran demi lembaran merangkup
beragam kisah indah dan terhina. Hanya aku, pena, buku, tuhan dan kamu yang
tahu. Tentang kisahku kemarin, hari ini, dan esok, semuanya diwarnai beribu
rasa tawa dan haru. Mengukir apa itu arti kesabaran, kebahagiaan, dan kesedihan
yang berlalu. Tentang rasa sakit yang teramat sangat dalam hingga terperosok ke
jurang, sampai rasa bangga dan bahagiaku setinggi gunung yang menjulang.
Tentang rasa persahabatan, cinta, dan
permusuhan. Semuanya terlukis, tertulis di inti hati yang terdalam. Aku hanya
bisa menulis, akan terkalah jika mengungkap. Bibirku terbungkam, seakan bisu
sesaat. Pintu sabarku akan suatu hal itu telah hancur, tertabrak oleh emosi
yang melebur. Jemariku memegang erat pena bertinta hitam itu, menggores kertas
putih yang kini telah ternodai. Dunia kini telah hilang, kelam dan suram.
Cahaya putih telah menjadi hitam, di ufuk yang mencekam.
Tachimataru, (16
September 2017)
Comments
Post a Comment